Bismillahirrahmanirrahim
Semangat Malam Smua
Kenapa Pentingnya Kita Beralih ke MAXIGROW Pupuk Hayati ALLin1
Berikut Sedikit Penjelasannya
Selengkapnya Layari http://maksiplus-utama-indonesia.blogspot.com
atau wa +601136508072
mail mazdimaz.maksiplus@gmail.com
fb Mazdimaz Maksifriend
Persembahan dari PT Tani Solusi
Tani Solusi dengan bangga mempersembahkan sebuah produk inovasi teknologi bagi produktifitas pertanian dan hortikutura, perkebunan, peternakan dan perikanan. MaxiGrow adalah karya anak bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat. Sumbangsih MaxiGrow sebagai produk yang bertujuan memberikan stimulant bagi kesuburan tanah yang bekerja secara mikrobiologis atau bioteknologi, diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan yang menyangkut pertumbuhan maupun produktifitas hasilnya secara kuantitas maupun nilai ekonominya. Solusi Tani sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang sangat berpengalaman didalam industri pertanian di antaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT, MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT. Akan menjadikan MaxiGrow sebagai salah satu produk unggulan dibidang peningkatan produksi pangan. Dengan visi tetap menjadikan alam sebagai sahabat bagi kehidupan manusia yang hijau dan lestari. Buku ini disusun sebagai alat bantu bagi para network marketer yang tersebar di tanah air, serta referensi tambahan bagi pengguna pupuk MaxiGrow. Akhir kata, kami berharap buku panduan aplikasi pemupukan ala MaxiGrow ini dapat menjadi alat bantu yang memadai. Semoga bermanfaat.Sukses selalu untuk anda.
Terobosan Bagi Produktifitas Pertanian
Sistem pertanian kita dalam 40 tahun terakhir hanya mengandalkan peningkatan produktifitas dan kesuburan tanah dari kimia saja, padahal kesuburan tanah merupakan keseimbangan antara kesuburan fisika, kimia dan biologi. Akibatnya sekarang kesuburan biologi tanah / bahan organic merosot drastis dicirikan dengan kandungan humus tanah yang rendah (sekitar 1%). Pengembalian kesuburan biologi ini dapat dilakukan dengan penambahan kompos atau pupuk kandang. Namun demikian hal ini sulit dilakukan petani karena jumlah kompos atau pupuk kandang yang dibutuhkan jumlahnya besar (6 s/d 8 ton/ha/musim tanam).Tentu pengadaan kompos sebanyak itu sangat sulit bagi petani. Kalaupun ada, biayanya menjadi mahal, selain penggunanya tidak praktis. Disisi lain kebutuhan pupuk kimia (urea,sp36,KCL,dll) setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Data menunjukan kebutahan urea untuk lahan padi mengalami kenaikan 8,5% - 10% per tahun. Situasi ini diperparah dengan problematika sistem tata niaga dan distribusi pupuk, khususnya urea. Sehingga, setiap musim tanam selalu terjadi kelangkaan urea dan gejolak harga yang menyulitkan petani. Perlu diketahui bahwa dalam komponen produksi pertanian, pupuk menjadi factor penentu keberhasilan, yakni mencapai 55%. Dengan kendala sulitnya petani memperoleh suplai pupuk yang memadai, baik harga, jumlah, maupun ketepatan waktu, dibutuhkan suatu terobosan strategis ditingkat kebijakan pemerintah maupun inovasi teknologi.
Secara nasional Indonesia memiliki lahan dengan sebaran sebagai berikut: 12 juta hektar padi, 4 juta hektar jagung, 1 juta hektar kedelai, dan 2 juta lahan sayuran dan hortikultur. Belum termasuk lahan perkebunan rakyat berupa kakao, karet, sawit, tebu, tembakau, dan lain – lain yang semuanya menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam skala yang besar. Berangkat dari kondisi inilah sebuah riset mikrobiologi karya anak bangsa telah berhasil mengembangkan produk pupuk organic ramah lingkungan berbasis bioteknologi. MaxiGrow merupakan terobosan teknologi yang telah melalui beberapa tahapan uji coba meliputi : uji laboratorium, uji lapangan, dan uji efektifitas oleh lembaga – lembaga yang terakreditasi secara nasional yang diakui oleh Pemerintah RI. Produk ini memiliki kandungan bakteri penambat N2 secara asosiatif, mikroba pelarut P dan mikroba pendegradasi selulase.
Beberapa jenis mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah secara biologi antara lain :
Azospirillium, Azotobacter, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, , Mikroba Pendegradasi Selulasa, Hormon Tumbuh. Jenis – jenis mikroba tersebut dapat bekerja efektif secara maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia.
Sedangkan hormon tumbuh, memacu pertumbuhan dan jumlah anakan padi.
Peningkatan jumlah anakan. Penerapan teknologi ini pada padi sawah akan menghemat penggunaan pupuk kimia sebesar 40-60%.
Data juga menunjukan, pupuk ini mampu mengatrol kenaikan hasil panen antara 20–40% dari cara konvensional. Jika penggunaan teknologi ini secara massal, maka cita – cita swasembada pangan akan mudah tercapai. Dengan demikian tidak perlu lagi impor beras.
Tidak hanya pertanian. MaxiGrow juga telah teruji mampu meningkatkan produktifitas aneka perkebunan, tambak ikan, dan peternakan. Sebuah teknologi untuk kehidupan.
Rekam Jejak Teknologi Inovatif
MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan. Ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui penciptaan produktifitas pangan.
Selama dua dasawarsa lebih, sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai lahan pertanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatut diapresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.
Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi Indonesia.
Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur, untuk di uji coba.
Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk terus meningkatkan mutu produk.
Tahun 1986 – 1996
Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di laboratorium.
Dari berbagai mikroba yang terkumpul di adakan uji coba, mikroba mana yang paling baik, diantara mikroba yang lain.
Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul, yang dikemas dalam sebuah teknologi/formula campuran berbagai macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan
hasil pertanian. Memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian.
Tahun 1997
Dilakukan uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Uji lapangan ini merupakan pembuktian setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.
Tahun 1998
Dilakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon dan hasil yang paling obyektif oleh pengguna yaitu petani. Setelah dilakukan uji praktis oleh para petani di sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan manfaat dan keunggulan teknologi ini.
Tahun 1998
Mulai diproduksi secara masal dan dipasarkan di Indonesia.Setelah melalui masa penelitian selama 13 tahun, teknologi ini layak dipasarkan dan mulai diterima pasar secara luas.
Tahun 2011
Setelah sukses dipasaran di Indonesia secara bebas/konvensional, produk ini dengan New Teknologinya (MaxiGrow) berusaha melakukan penetrasi pasar yaitu melakukan pemasaran secara direct marketing. Adalah Solusi Tani, sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang berpengalaman di dalam industri pertanian diantaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT , MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT.
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :
Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun
Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)
Aplikasi sederhana
Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi
Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun
Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.
Zat Makanan Bagi Tumbuhan
Tumbuhan membutuhkan zat makanan layaknya makhluk hidup lain. Pada tumbuhan zat makanan yang diperlukan adalah unsur hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang di butuhkan tanaman untuk proses pertumbuhanya baik itu vegetatif maupun generatif. Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi tanaman. Jika unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak memenuhi atau kurang, maka tumbuhan tidak berkembang secara normal. Akibatnya, produktifitasnya juga rendah.
Semangat Malam Smua
Kenapa Pentingnya Kita Beralih ke MAXIGROW Pupuk Hayati ALLin1
Berikut Sedikit Penjelasannya
Selengkapnya Layari http://maksiplus-utama-indonesia.blogspot.com
atau wa +601136508072
mail mazdimaz.maksiplus@gmail.com
fb Mazdimaz Maksifriend
Persembahan dari PT Tani Solusi
Tani Solusi dengan bangga mempersembahkan sebuah produk inovasi teknologi bagi produktifitas pertanian dan hortikutura, perkebunan, peternakan dan perikanan. MaxiGrow adalah karya anak bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat. Sumbangsih MaxiGrow sebagai produk yang bertujuan memberikan stimulant bagi kesuburan tanah yang bekerja secara mikrobiologis atau bioteknologi, diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan yang menyangkut pertumbuhan maupun produktifitas hasilnya secara kuantitas maupun nilai ekonominya. Solusi Tani sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang sangat berpengalaman didalam industri pertanian di antaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT, MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT. Akan menjadikan MaxiGrow sebagai salah satu produk unggulan dibidang peningkatan produksi pangan. Dengan visi tetap menjadikan alam sebagai sahabat bagi kehidupan manusia yang hijau dan lestari. Buku ini disusun sebagai alat bantu bagi para network marketer yang tersebar di tanah air, serta referensi tambahan bagi pengguna pupuk MaxiGrow. Akhir kata, kami berharap buku panduan aplikasi pemupukan ala MaxiGrow ini dapat menjadi alat bantu yang memadai. Semoga bermanfaat.Sukses selalu untuk anda.
Terobosan Bagi Produktifitas Pertanian
Sistem pertanian kita dalam 40 tahun terakhir hanya mengandalkan peningkatan produktifitas dan kesuburan tanah dari kimia saja, padahal kesuburan tanah merupakan keseimbangan antara kesuburan fisika, kimia dan biologi. Akibatnya sekarang kesuburan biologi tanah / bahan organic merosot drastis dicirikan dengan kandungan humus tanah yang rendah (sekitar 1%). Pengembalian kesuburan biologi ini dapat dilakukan dengan penambahan kompos atau pupuk kandang. Namun demikian hal ini sulit dilakukan petani karena jumlah kompos atau pupuk kandang yang dibutuhkan jumlahnya besar (6 s/d 8 ton/ha/musim tanam).Tentu pengadaan kompos sebanyak itu sangat sulit bagi petani. Kalaupun ada, biayanya menjadi mahal, selain penggunanya tidak praktis. Disisi lain kebutuhan pupuk kimia (urea,sp36,KCL,dll) setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Data menunjukan kebutahan urea untuk lahan padi mengalami kenaikan 8,5% - 10% per tahun. Situasi ini diperparah dengan problematika sistem tata niaga dan distribusi pupuk, khususnya urea. Sehingga, setiap musim tanam selalu terjadi kelangkaan urea dan gejolak harga yang menyulitkan petani. Perlu diketahui bahwa dalam komponen produksi pertanian, pupuk menjadi factor penentu keberhasilan, yakni mencapai 55%. Dengan kendala sulitnya petani memperoleh suplai pupuk yang memadai, baik harga, jumlah, maupun ketepatan waktu, dibutuhkan suatu terobosan strategis ditingkat kebijakan pemerintah maupun inovasi teknologi.
Secara nasional Indonesia memiliki lahan dengan sebaran sebagai berikut: 12 juta hektar padi, 4 juta hektar jagung, 1 juta hektar kedelai, dan 2 juta lahan sayuran dan hortikultur. Belum termasuk lahan perkebunan rakyat berupa kakao, karet, sawit, tebu, tembakau, dan lain – lain yang semuanya menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam skala yang besar. Berangkat dari kondisi inilah sebuah riset mikrobiologi karya anak bangsa telah berhasil mengembangkan produk pupuk organic ramah lingkungan berbasis bioteknologi. MaxiGrow merupakan terobosan teknologi yang telah melalui beberapa tahapan uji coba meliputi : uji laboratorium, uji lapangan, dan uji efektifitas oleh lembaga – lembaga yang terakreditasi secara nasional yang diakui oleh Pemerintah RI. Produk ini memiliki kandungan bakteri penambat N2 secara asosiatif, mikroba pelarut P dan mikroba pendegradasi selulase.
Beberapa jenis mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah secara biologi antara lain :
Azospirillium, Azotobacter, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, , Mikroba Pendegradasi Selulasa, Hormon Tumbuh. Jenis – jenis mikroba tersebut dapat bekerja efektif secara maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia.
Sedangkan hormon tumbuh, memacu pertumbuhan dan jumlah anakan padi.
Peningkatan jumlah anakan. Penerapan teknologi ini pada padi sawah akan menghemat penggunaan pupuk kimia sebesar 40-60%.
Data juga menunjukan, pupuk ini mampu mengatrol kenaikan hasil panen antara 20–40% dari cara konvensional. Jika penggunaan teknologi ini secara massal, maka cita – cita swasembada pangan akan mudah tercapai. Dengan demikian tidak perlu lagi impor beras.
Tidak hanya pertanian. MaxiGrow juga telah teruji mampu meningkatkan produktifitas aneka perkebunan, tambak ikan, dan peternakan. Sebuah teknologi untuk kehidupan.
Rekam Jejak Teknologi Inovatif
MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan. Ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui penciptaan produktifitas pangan.
Selama dua dasawarsa lebih, sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai lahan pertanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatut diapresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.
Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi Indonesia.
Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur, untuk di uji coba.
Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk terus meningkatkan mutu produk.
Tahun 1986 – 1996
Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di laboratorium.
Dari berbagai mikroba yang terkumpul di adakan uji coba, mikroba mana yang paling baik, diantara mikroba yang lain.
Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul, yang dikemas dalam sebuah teknologi/formula campuran berbagai macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan
hasil pertanian. Memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian.
Tahun 1997
Dilakukan uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Uji lapangan ini merupakan pembuktian setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.
Tahun 1998
Dilakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon dan hasil yang paling obyektif oleh pengguna yaitu petani. Setelah dilakukan uji praktis oleh para petani di sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan manfaat dan keunggulan teknologi ini.
Tahun 1998
Mulai diproduksi secara masal dan dipasarkan di Indonesia.Setelah melalui masa penelitian selama 13 tahun, teknologi ini layak dipasarkan dan mulai diterima pasar secara luas.
Tahun 2011
Setelah sukses dipasaran di Indonesia secara bebas/konvensional, produk ini dengan New Teknologinya (MaxiGrow) berusaha melakukan penetrasi pasar yaitu melakukan pemasaran secara direct marketing. Adalah Solusi Tani, sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang berpengalaman di dalam industri pertanian diantaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT , MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT.
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :
Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun
Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)
Aplikasi sederhana
Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi
Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun
Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.
Zat Makanan Bagi Tumbuhan
Tumbuhan membutuhkan zat makanan layaknya makhluk hidup lain. Pada tumbuhan zat makanan yang diperlukan adalah unsur hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang di butuhkan tanaman untuk proses pertumbuhanya baik itu vegetatif maupun generatif. Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi tanaman. Jika unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak memenuhi atau kurang, maka tumbuhan tidak berkembang secara normal. Akibatnya, produktifitasnya juga rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar