PT. MAKSIPLUS UTAMA INDONESIA

PT. MAKSIPLUS UTAMA INDONESIA
Meningkatkan Kualitas Hidup Anda

Kamis, 06 Oktober 2016


Sakarepologi Petani Pemula yang Menyesatkan


Banyak kesalahan petani pemula saat ia beralih ingin belajar jadi “petani berdasi” yang senyatanya memang sangat menjanjikan “imbal hasilnya” dan sangat bagus prospeknya.
Baik, mari kita coba kupas satu persatu apa kesalahan-kesalahan itu, sehingga kita tak perlu mengulangi kesalahan mereka berulang. Minimal kita tahu dulu potensi risikonya, dan kita bisa mengantisipasi atau mengukur tingkat kerugiannya.
  1. Malas belajar. Belajar adalah satu hal, tapi belajar dengan baik, benar, efektif dan berkesinambungan itu hal lainnya yang berbeda. Karenanya, teruslah belajar sampai kapan pun, bahkan bila Anda sudah memecahkan rekor hasil panen di dunia pun, belajar mah harus terus diasah.
  1. Belajar bertani tanpa coaching. Sebagaimana mempelajari disiplin ilmu sebuah profesi, ilmu bertani pun itu sebenarnya sangat tinggi, kompleks dan sangat menarik. Banyak pemula langsung praktek, namun tak tanya kiri dan kanan dulu, langsung aja praktek. Ya, tak apa sih sebenarnya. Tidak salah itu. Tapi siap-siap saja menerima risikonya, dan diulang menanam lagi dari nol.
Mending kita tanya sana-sini dulu, tanya pada praktisi sukses kalau ada. Kalau sulit, kontak Penyuluh Pertanian, Mbah Google. Dekati Oom YouTube. Dan tanyakan kepada mereka. Cari infonya langsung dari sumber terpercaya.
“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kalian tidak mengetahui.” (QS An-Nahl: 43)
“…maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui (QS Al Anbya 21 : 43)
  1. Jangan sepelekan ilmu bertani. Mentang-mentang punya pupuk hayati yang bagus dan teruji di mana-mana, maka jangan bergantung pada pupuk hayati itu saja. Kita juga harus tahu pemilihan bibit yang bagus, cara menyimpan bibit, jarak tanam atau padat tebar, waktu menanam, cara memelihara tanaman / ternak, waktu pemberian pupuk hayati dan pupuk kimia, dan lain sebagainya. Tidak hanya dipertanian, di sector perkebunan, perikanan dan peternakan pun semua ada ilmunya.
  1. Salah proses pratanam. Proses pratanam itu sangat sensitif, terutama pada tanaman padi. Jadi benar-benar perhatikan sesuai SOP yang disarankan.
Jangan sekali-kali berkata atau punya anggapan bahwa “Semua Akan Indah Pada Waktunya”. Itu salah besar. Yang benar, buat segala sesuatunya jadi lebih baik dengan bantuan dan pelibatan Allah. Bukankah, “bersama kesulitan itu akan ada kemudahan” (Qs. Al insyirah) dan “Barangsiapa bertaqwa akan diberikan jalan keluar”(At tholaq; 2).
  1. Alat semprotan yang terkontaminasi. Alat semprotan sprayer itu banyak jenisnya. Ada yang yang manual, ada juga yang elektrik. Namun yang terpenting, jangan gunakan sprayer bekas pestisida untuk pupuk organic cair MaxiGrow MG1. Cuci dulu sampai tiga kali, cek keluarannya. Apakah masih berbau pestisida ? Kalau clear sudah tak bau, jemur dan baru gunakan untuk pupuk MG1.Syukur-syukur bisa beli baru khusus untuk pupuk hayati MaxiGrow.
  1. Waktu pemupukan siang hari. Bagusnya, waktu memupuk itu sebelum pukul 7 atau setelah pukul 16.30, atau saat matahari tidak terik. Karena saat matahari terik, pupuk kimia terutama, biasanya menguap.
Disisi lain, pemberian pupuk di sore hari dikhawatirkan sore atau malamnya turun hujan, sehingga pupuk tersebut hilang terbawa air hujan.
  1. Dosis yang kurang tepat. Dosis yang tepat ada pada SOP pemupukan. Bila kurang, rasanya kurang ngefek. Kalau lebih, itu pemborosan. Namun pemberian yang lebih dari pupuk hayati biasanya justru akan membaguskan hasil panen. Sebaliknya, pemberian pupuk kimia yang berlebihan justru akan merusak kandungan kesuburan tanah.
  1. Terlalu mempertuhankan produk. Pemilihan bibit yang unggul, pupuk hayati yang dahsyat, jadwal penanaman dan pemeliharaan yang terprogram, penggunaan teknologi pertanian lainnya, atau hal lainnya, adalah upaya kita untuk membaguskan hasil panen. Itu sih sah-sah saja. Tapi jangan berlebihan. Karenya, libatkan Allah Tuhan Semesta Alam sebelum, selama dan setelah penanaman hingga panen.
Nah, itu temen-temen yang sejumlah kesalahan-kesalahan yang selama ini saya  temukan pada para petani pemula.
Janganlah menganut ilmu sakarepologi yang sakarep-karepSakarep-karep itu berasal dari bahasa Sunda yang artinya lebih kurang “asal-asalan”, tanpa landasan ilmu, tanpa bertanya pada yang punya pengalaman panjang. Karenanya, bisa buahayya !
Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BukhariI – 6015)
Lalu, bagaimana solusinya ?
Yuk kita pelajari tips sederhana ini : “10 Rahasia Sederhana Keberhasilan Panen yang Sering Terlupakan“. In syaa' Allah bermanfaat !

10 Rahasia Sederhana Keberhasilan Panen yang Sering Terlup


Banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian. Baik itu faktor internal yang yang sifatnya “alami”, atau pun masalah eksternal.
Dari sisi internal, keberhasilan produktivitas dan panen pertanian, antara lain dipengaruhi antara lain dari :
#1. Profesionalisme atau Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Petani Pengelolanya. Saatnya kita sekarang menjadi petani berdasi, petani terdidik yang membuka hati dan pikiran pada berbagai inovasi teknologi pertanian dan bio-teknologi pertanian.
#2. Enterpreneursihip atau Jiwa wirausaha tani, yaitu bagaimana kita berpikir dan bertindak untuk meningkatkan produktivitas dengan biaya operasional yang rendah.
#3. Tenaga kerja. Bayarlah mereka dengan bayaran yang layak. Bla pegawai tetap, bayarlah dengan gaji dan insentif produktivitas sehingga saat panen bagus maka insentifnya pun ikut bagus. Sebaliknya, bila hasil produksi / panen jelek, maka mereka pun akan menerima hasil yang sesuai. Insentif produktivitas ini, Insya Allah akan memicu produktivitas dan meningkatkan rasa memiliki mereka pada proses dan hasil panen.
#4. Kepemilikan lahan. Dengan kepemilikan lahan yang luas tentu saja hasil yang lebih maksimal lebih mudah didapatkan.
#5Modal. Bila modal yang dibutuhkan besar, carilah investor atau buat konsorsium dengan sistem bagi hasil. Jangan pinjam dari bank atau terlibat pembiayaan yang mengandung unsur riba. Kita harus menghindari riba yang menurut Rasullullah SAW bisa menyiksa Anda di malam hari dan membuat Anda terhina di siang hari.
#6. Penerapan teknologi pertanian dan bio-teknologinya.
#7. Kesuburan tanah dan topografi (seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi). Tingkat kualitas tanah yang baik untuk lahan pertanian dapat dinilai dari : 1) Banyaknya jenis taanaman yang dapat ditanam di tanah tersebut, dan 2) Tingkat produktivitas yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam di tanah tersebut
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil panen, antara lain bisa disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, saarana transportasi dan komunikasi, pupuk dan pestisida, dan kebijakan pemerintah yang seringkali menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan semua faktor itu :
#1. Luruskan niat. Awali dengan doa. Dan libatkan Allah terus selamanya.
#2. Pilih komoditi yang tepat yang sesuai dengan topografi tanah. Komoditi yang bisa dipilih adalah yang yang paling besar imbal hasilnya, paling cepat panennya, atau paling mudah mengelolanya. Anda sendiri yang menentukan itu.
#3. Belajar langsung dari setidaknya 4 praktisi sukses di bidang yang sama. Bergurulah pada mereka. Tanyakan kepada mereka selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya : Cara memilih bibit unggul, jarak tanam / padat tebar, pemeliharaan, usia panen yang paling optimal, dll.
#4. Ikuti komunitas para petani organik atau komunitas sejenis sesuai kebutuhan kita.
#5. Carilah penyuluh pertanian, atau datangi bagian informasi di Dinas Pertanian. Atau silakan bagi Agen MaxiGrow yang sudah terdaftar.
#6. Bersikap dan berpikiranlah terbuka. Teruslah belajar dari berbagai sumber yang bisa dicari dari mbah Google, YouTube dan media social lainnya. Ikuti seminar, beli buku atau majalah pertanian, atau ikuti pelatihan profesional yang berkait dengan pertanian yang sedang kita geluti.
#7. Berdoa. Sebelum pupuk MaxiGrow diaplikasikan, berikan doa : Bismillah 7x (agar berkah), Istighfar 1x (untuk meluruskan niat), Al Fatihah (untuk mengobati dan menyuburkan tanaman), dan Sholawat 21x (agar kita disiplin dan tetap istiqomah dalam bekerja).
#8. Catat semua perkembangan. Evaluasi hasilnya dan diskusikan hasilnya ke ahlinya.
#9. Syukuri hasilnya. Jangan lupa keluarkan zakat dan sedekah.
#10. Bagikan keberhasilan kita kepada yang membutuhkannya. Niatkan semangat berbagi pengalaman dan keberhasilan ini sebagai sebuah ibadah. Swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional harus kita upayakan dimulai dari lingkar terkecil diri kita.

Ayo Bersama Ikut Gerakan Pangan Nasional ...!!!
Menjadi Anak Bangsa Yg Cerdas n Cermat

Info Pendaftaran 
Mazdimaz Leadmaksifriend 
wa  ; +60137111465
mail ; mazdimaz.maksiplus@gmail.com
web ; http://maksiplus-utama-indonesia.blogspot.com

Sakarepologi Petani Pemula yang Menyesatkan

Banyak kesalahan petani pemula saat ia beralih ingin belajar jadi “petani berdasi” yang senyatanya memang sangat menjanjikan “imbal hasilnya” dan sangat bagus prospeknya.
Baik, mari kita coba kupas satu persatu apa kesalahan-kesalahan itu, sehingga kita tak perlu mengulangi kesalahan mereka berulang. Minimal kita tahu dulu potensi risikonya, dan kita bisa mengantisipasi atau mengukur tingkat kerugiannya.
  1. Malas belajar. Belajar adalah satu hal, tapi belajar dengan baik, benar, efektif dan berkesinambungan itu hal lainnya yang berbeda. Karenanya, teruslah belajar sampai kapan pun, bahkan bila Anda sudah memecahkan rekor hasil panen di dunia pun, belajar mah harus terus diasah.
  1. Belajar bertani tanpa coaching. Sebagaimana mempelajari disiplin ilmu sebuah profesi, ilmu bertani pun itu sebenarnya sangat tinggi, kompleks dan sangat menarik. Banyak pemula langsung praktek, namun tak tanya kiri dan kanan dulu, langsung aja praktek. Ya, tak apa sih sebenarnya. Tidak salah itu. Tapi siap-siap saja menerima risikonya, dan diulang menanam lagi dari nol.
Mending kita tanya sana-sini dulu, tanya pada praktisi sukses kalau ada. Kalau sulit, kontak Penyuluh Pertanian, Mbah Google. Dekati Oom YouTube. Dan tanyakan kepada mereka. Cari infonya langsung dari sumber terpercaya.
“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kalian tidak mengetahui.” (QS An-Nahl: 43)
“…maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui (QS Al Anbya 21 : 43)
  1. Jangan sepelekan ilmu bertani. Mentang-mentang punya pupuk hayati yang bagus dan teruji di mana-mana, maka jangan bergantung pada pupuk hayati itu saja. Kita juga harus tahu pemilihan bibit yang bagus, cara menyimpan bibit, jarak tanam atau padat tebar, waktu menanam, cara memelihara tanaman / ternak, waktu pemberian pupuk hayati dan pupuk kimia, dan lain sebagainya. Tidak hanya dipertanian, di sector perkebunan, perikanan dan peternakan pun semua ada ilmunya.
  1. Salah proses pratanam. Proses pratanam itu sangat sensitif, terutama pada tanaman padi. Jadi benar-benar perhatikan sesuai SOP yang disarankan.
Jangan sekali-kali berkata atau punya anggapan bahwa “Semua Akan Indah Pada Waktunya”. Itu salah besar. Yang benar, buat segala sesuatunya jadi lebih baik dengan bantuan dan pelibatan Allah. Bukankah, “bersama kesulitan itu akan ada kemudahan” (Qs. Al insyirah) dan “Barangsiapa bertaqwa akan diberikan jalan keluar”(At tholaq; 2).
  1. Alat semprotan yang terkontaminasi. Alat semprotan sprayer itu banyak jenisnya. Ada yang yang manual, ada juga yang elektrik. Namun yang terpenting, jangan gunakan sprayer bekas pestisida untuk pupuk organic cair MaxiGrow MG1. Cuci dulu sampai tiga kali, cek keluarannya. Apakah masih berbau pestisida ? Kalau clear sudah tak bau, jemur dan baru gunakan untuk pupuk MG1.Syukur-syukur bisa beli baru khusus untuk pupuk hayati MaxiGrow.
  1. Waktu pemupukan siang hari. Bagusnya, waktu memupuk itu sebelum pukul 7 atau setelah pukul 16.30, atau saat matahari tidak terik. Karena saat matahari terik, pupuk kimia terutama, biasanya menguap.
Disisi lain, pemberian pupuk di sore hari dikhawatirkan sore atau malamnya turun hujan, sehingga pupuk tersebut hilang terbawa air hujan.
  1. Dosis yang kurang tepat. Dosis yang tepat ada pada SOP pemupukan. Bila kurang, rasanya kurang ngefek. Kalau lebih, itu pemborosan. Namun pemberian yang lebih dari pupuk hayati biasanya justru akan membaguskan hasil panen. Sebaliknya, pemberian pupuk kimia yang berlebihan justru akan merusak kandungan kesuburan tanah.
  1. Terlalu mempertuhankan produk. Pemilihan bibit yang unggul, pupuk hayati yang dahsyat, jadwal penanaman dan pemeliharaan yang terprogram, penggunaan teknologi pertanian lainnya, atau hal lainnya, adalah upaya kita untuk membaguskan hasil panen. Itu sih sah-sah saja. Tapi jangan berlebihan. Karenya, libatkan Allah Tuhan Semesta Alam sebelum, selama dan setelah penanaman hingga panen.
Nah, itu temen-temen yang sejumlah kesalahan-kesalahan yang selama ini saya  temukan pada para petani pemula.
Janganlah menganut ilmu sakarepologi yang sakarep-karepSakarep-karep itu berasal dari bahasa Sunda yang artinya lebih kurang “asal-asalan”, tanpa landasan ilmu, tanpa bertanya pada yang punya pengalaman panjang. Karenanya, bisa buahayya !
Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BukhariI – 6015)
Lalu, bagaimana solusinya ?
Yuk kita pelajari tips sederhana ini : “10 Rahasia Sederhana Keberhasilan Panen yang Sering Terlupakan“. In syaa' Allah bermanfaat !

10 Rahasia Sederhana Keberhasilan Panen yang Sering Terlup

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian. Baik itu faktor internal yang yang sifatnya “alami”, atau pun masalah eksternal.
Dari sisi internal, keberhasilan produktivitas dan panen pertanian, antara lain dipengaruhi antara lain dari :
#1. Profesionalisme atau Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Petani Pengelolanya. Saatnya kita sekarang menjadi petani berdasi, petani terdidik yang membuka hati dan pikiran pada berbagai inovasi teknologi pertanian dan bio-teknologi pertanian.
#2. Enterpreneursihip atau Jiwa wirausaha tani, yaitu bagaimana kita berpikir dan bertindak untuk meningkatkan produktivitas dengan biaya operasional yang rendah.
#3. Tenaga kerja. Bayarlah mereka dengan bayaran yang layak. Bla pegawai tetap, bayarlah dengan gaji dan insentif produktivitas sehingga saat panen bagus maka insentifnya pun ikut bagus. Sebaliknya, bila hasil produksi / panen jelek, maka mereka pun akan menerima hasil yang sesuai. Insentif produktivitas ini, Insya Allah akan memicu produktivitas dan meningkatkan rasa memiliki mereka pada proses dan hasil panen.
#4. Kepemilikan lahan. Dengan kepemilikan lahan yang luas tentu saja hasil yang lebih maksimal lebih mudah didapatkan.
#5Modal. Bila modal yang dibutuhkan besar, carilah investor atau buat konsorsium dengan sistem bagi hasil. Jangan pinjam dari bank atau terlibat pembiayaan yang mengandung unsur riba. Kita harus menghindari riba yang menurut Rasullullah SAW bisa menyiksa Anda di malam hari dan membuat Anda terhina di siang hari.
#6. Penerapan teknologi pertanian dan bio-teknologinya.
#7. Kesuburan tanah dan topografi (seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi). Tingkat kualitas tanah yang baik untuk lahan pertanian dapat dinilai dari : 1) Banyaknya jenis taanaman yang dapat ditanam di tanah tersebut, dan 2) Tingkat produktivitas yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam di tanah tersebut
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil panen, antara lain bisa disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, saarana transportasi dan komunikasi, pupuk dan pestisida, dan kebijakan pemerintah yang seringkali menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan semua faktor itu :
#1. Luruskan niat. Awali dengan doa. Dan libatkan Allah terus selamanya.
#2. Pilih komoditi yang tepat yang sesuai dengan topografi tanah. Komoditi yang bisa dipilih adalah yang yang paling besar imbal hasilnya, paling cepat panennya, atau paling mudah mengelolanya. Anda sendiri yang menentukan itu.
#3. Belajar langsung dari setidaknya 4 praktisi sukses di bidang yang sama. Bergurulah pada mereka. Tanyakan kepada mereka selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya : Cara memilih bibit unggul, jarak tanam / padat tebar, pemeliharaan, usia panen yang paling optimal, dll.
#4. Ikuti komunitas para petani organik atau komunitas sejenis sesuai kebutuhan kita.
#5. Carilah penyuluh pertanian, atau datangi bagian informasi di Dinas Pertanian. Atau silakan bagi Agen MaxiGrow yang sudah terdaftar, Anda dapat hubungi Info Layanan MaxiGrow dengan terlebih dahulu menyebutkan Nama Lengkap dan Nomor Identitas ID Anda : info@maksiplus.com dan Whatsapp: +62 811-3523-236
#6. Bersikap dan berpikiranlah terbuka. Teruslah belajar dari berbagai sumber yang bisa dicari dari mbah Google, YouTube dan media social lainnya. Ikuti seminar, beli buku atau majalah pertanian, atau ikuti pelatihan profesional yang berkait dengan pertanian yang sedang kita geluti.
#7. Berdoa. Sebelum pupuk MaxiGrow diaplikasikan, berikan doa : Bismillah 7x (agar berkah), Istighfar 1x (untuk meluruskan niat), Al Fatihah (untuk mengobati dan menyuburkan tanaman), dan Sholawat 21x (agar kita disiplin dan tetap istiqomah dalam bekerja).
#8. Catat semua perkembangan. Evaluasi hasilnya dan diskusikan hasilnya ke ahlinya.
#9. Syukuri hasilnya. Jangan lupa keluarkan zakat dan sedekah.
#10. Bagikan keberhasilan kita kepada yang membutuhkannya. Niatkan semangat berbagi pengalaman dan keberhasilan ini sebagai sebuah ibadah. Swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional harus kita upayakan dimulai dari lingkar terkecil diri kita.

Ayo Bersama Ikut Gerakan Pangan Nasional ...!!!
Menjadi Anak Bangsa Yg Cerdas n Cermat

Info Pendaftaran 
Mazdimaz Leadmaksifriend 
wa  ; +60137111465
mail ; mazdimaz.maksiplus@gmail.com
web ; http://maksiplus-utama-indonesia.blogspot.com




Bismillahirrahmanirrahim

CALL TO ACTION....!!!

17 Manfaat Nyata dan Revolusioner MaxiGrow

Swasembada pangan, kedaulatan pangan, tata niaga pangan dan ketahanan pangan Indonesia harus terus dan senantiasa kita perjuangkan. Jangan lagi anak cucu kita diwarisi dengan berbagai produk impor buah, pertanian, perikanan, dan peternakan. Mari kita tunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia itu maju, unggul, kuat dan sejahtera.

Dengan MaxiGrow dari PT. Maksiplus Utama Indonesia, Swa Sembada Pangan bisa kita dongkrak hingga 50%. Tekonologi ramah lingkungan untuk pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan ini, merupakan pupuk hayati lengkap yang berperan sebagai pengurai dan pengolah tanah, dan sekaligus sebagai Hormon Perangsang Tumbuh “Plus” untuk pertanian, peternakan dan perikanan ini, adalah salah satu langkah dari inovasi teknologi ramah lingkungan untuk Swa Sembada Pangan.

Pupuk Hayati Bio-Fertilizer Maxigrow adalah suatu terobosan tekhnologi pupuk biologi yang diproduksi oleh PT Tani Solusi dan telah menjalani uji lapangan di berbagai sentra produksi pada sejak 1998. Pupuk biologi ini memiliki kandungan Agricultural Growth Promoting Inoculant dan berbahan aktif bakteri penambat N secara asosiati, mikroba pelarut P dan penghasil selulase, sehingga mmampu menciptakan sebuah stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus.

New Technology MaxiGrow dengan “Coating System” ini, menjadikan MaxiGrow sebagai Pupuk hayati yang lebih sempurna, efektif dan tahan lama. Juga merupakan jenis pupuk yang secara unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk penyediaan hara makro utama (N,P, K), hara makro sekunder (Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Cu, Bo, Mo, Zn), serta hormon pertumbuhan (Sitokinin, Giberelin, Auksin / IAI), yang tentu saja dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah.

Inovasi riset yang dilakukan pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis-jenis mikroorganisme penting yang memberikan manfaat dan dibutuhkan dalam proses penyediaan hara makro dan mikro dengan fungsi masing-masing yang mendukung peningkatan produksi pertanian secara keseluruhan.

KOMPOSISI MG1

Hormon IAA : 156,90 ppm
Hormon Giberlin : 149,50 ppm
Hormon Kinetin : 85,15 ppm
Hormon Zeatin : 98,36 ppm
Uji Patogenik : Negatif
Uji Fungsional Aktivitas Penambat N : Positif
Uji Fungsional Aktivitas Pelarut Phospat : Positif
Mikroba Azotobacter Sp (dengan kandungan : 2,1 x 10 – 10 cfu/ml),
Mikroba Azospinlium Sp (2,0 x 10 – 10 cfu/ml)
Mikroba Rhizobium Sp
Mikroba Trichodema Sp,
Mikroba Lactobacillus Sp (2,4 x 10 – 10 cfu/ml)
Mikroba Kontamin Eschirichia Coli : Negatif
Mikroba Kontamin Salmorella sp : Negatif.
Jenis-jenis mikroba dan enzim tersebut dapat bekerja secara maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia (UREA, TSP, KCL) dan pupuk kandang hingga 50%. Sedangkan hormon tumbuh, dengan dosis tinggi mampu memacu pertumbuhan tanaman (jumlah anakan pada padi), dan secara otomatis meningkatkan kapasitas produksi.

17 Keunggulan New Teknologi MaxiGrow :

Produk karya asli putra Indonesia.
Produk 100% alami dan tidak ada efek samping pada tanaman, tanah, ternak maupun ikan.
Produk revolusioner multiguna karena selain bisa untuk pupuk hortikultura, tanaman padi, perkebunan, makanan ternak, dan makanan ikan, pupuk hayati ini aplikasi penggunaannya sangat sesuai untuk persemaian benih dan pengolahan tanah, pertumbuhan dan perkembangan daun, dan juga untuk perikanan dan peternakan.
Bermanfaat bagi Petani, Peternak, Pemilik Perkebunan, Pemilik Tanaman, Hidroponik Rumahan, dan setiap orang yang memiliki kebun atau taman kecil di halaman depan dan atau halaman belakang rumah.
Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan lebih dari 4 tahun.
Mudah penggunaannya. Aplikasinya sungguh sangat Mudah, Fleksibel, Hemat dan Sederhana. Untuk tanaman semusim 1s/d 2 kali aplikasi. Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi / tahun. Aplikasikan / taburkan / siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tenggang waktu).
Sangat efektif dan efisien karena menghasilkan lebih banyak hasil buah, penggemukan dan perkembangbiakan, jika dibandingkan dengan produk pupuk kimia maupun vitamin-vitamin kimia untuk makanan ikan dan ternak.
Berperan sebagai pengurai dan pengolah tanah, dimana penggunaan MaxiGrow pada lahan tanaman akan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah.
Hormon perangsang tumbuh (untuk tanaman, ternak dan ikan)
Meningkatkan hasil panen hingga 20 – 50% dari biasanya (lebih optimal). Dalam kasus tertentu, bisa meningkatkan hasil produksi hingga 350%.
MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme didalamnya akan bekerja secara unik dan “slow release”. Pola ini akan sampai dengan 50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman.
Menggunakan teknologi MaxiGrow ini dapat mengurangi penggunaan / pemakaian pupuk kimia / kompos / pupuk kandang hingga 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk.
Mampu memecah residu pestisida hingga 0%.
Sebagai suplemen untuk peternakan (penggemukan)
Berperan sebagai probiotik dan prebiotik untuk perikanan.
Mengurai bau kotoran hewan terutama kotoran unggas sampai 80%.
Untuk pengurai tinja dalam Septic Tank.
Secara rinci aplikasi / cara penggunaan MaxiGrow disampaikan secara rinci pada Buku Pintar MaxiGrow untuk berbagai jenis :

Tanaman : Bawang Merah, Buah-buahan, Cabai, Jagung, Jati, Kacang Tanah, Kakao – Coklat, Karet, Kedelai, Kentang, Kopi, Merica, Padi, Pisang, Sawit, Sayuran, Semangka, Stroberi, Talas, Tebu, Tembakau, Timun, Tomat.
Perikanan : Tambak Udang dan Bandeng, Tambak Belut, Lele Sangkuriang
Peternakan : Hewan Besar (Unggas, hewan besar seperti Sapi Pedaging, Sapi Perah, Kambing, Kerbau, Domba, Gibas, Babi, dan ternak kecil)

TUJUH FUNGSI UTAMA PUPUK HAYATI “MAXIGROW” :

Memacu pertumbuhan batang dan memperbanyak percabangan tanaman.
Mempercepat pertumbuhan tanaman, daun lebih tebal & kuat, serta batang lebih kuat.
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang positif di dalam tanah.
Menyehatkan bibit tanaman daun, bunga dan buah
Menjaga keseimbangan & kelangsungan siklus alami unsur-hara dalam tanah.
Memicu pertumbuhan tunas dan anakan.
Menekan hama & penyakit tanaman.

TERBUKTI, INI CONTOH FAKTA YANG MENAKJUBKAN :

Cabai : Pohon cabai bisa sampai 40 kali petik (Vs umumnya hanya 20 kali petik) dan anti cabai keriting.

Jagung : Perakaran jagung, kokoh dan kuat. Dengan bonggol penuh berisi, satu tongkol jagung di Sumatera Utara besarnya bisa mencapai 1 kg dengan produksi 7 ton per hektar (vs yang sebelumnya 2 – 4 ton per hektar). Di lahan kering Sumbawa, pertumbuhan jagung tetap optimal.

Jati : Di Jawa Tengah, kebun jati usia 2 tahun sama besar dengan jati lain usia 5 tahun.

Kankung : Bisa panen 2 – 3 hari lebih cepat, dengan hasil berlipat.

Karet : Pohon karet yang sudah tidak produktif di Kalimantan, kembali produktif setelah diberi pupuk hayati, dan di Lampung getah pohon karet produktif naik dua kali lipat !

Kedelai : lebih sehat dan lebih tahan penyakit.
Kopi dengan sistem Okulasi tanaman lama – tanaman muda dengan aplikasi MaxiGrow Produksi di Bireun Aceh, biji kopi tetap tinggi.

Melon : Menghasilkan buah yang memiliki ukuran yang sama. Itu menandakan pupuk hayatinya memaksimalkan nutrisi setiap tanaman.

Padi : Bebas gulma. Pada umur yang sama, malai padi sudah keluar merata. Pertumbuhannya optimal dengan bulir padi terisi penuh merata, dan siap panen seminggu lebih awal dimana padi tampak kuning merata.

Tomat : Tanaman tomat sangat bagus pertumbuhannya, umur 14 hari setelah tanam satu dua tanaman tomat muncul bunga denga ketinggian rata-rata 25 – 30 cm. Tomat tumbuh dengan sempurna dengan lebih maksimal, lebih cepat panen, dan lebih banyak panen.

Ikan : Dalam 100 hari : 1 kg 3 – 4 ekor, tanpa pakan pelet.
Ikan Patin : Pengembangbiakan Ikan Nila di kolam dapat dilihat. Ikan lebih cepat besar, ikan segar, panen cepat, dan panen melimpah. Ikan patin ditebar bulan Januari 2016 dengan ukuran 10 – 12 ekor / kg dan panen 21 Juni 2016 sudah berukuran 7 – 8 kg per ekornya.

Lele Sangkuriang : media kolam jadi kaya dengan pakan alami ikan (warna hijau pekat), tingkat kematian turun 0 – 5%, daging ikan lebih padat dan gurih (tidak berbau lumpur), pH air terkontrol, hemat pakan ikan 20 – 30%, dan FCR 8 – 9% (FCR/ Feed Convertion Ratio, adalah berapa banyak pakan (kg) yang diberikan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan). Dalam satu bulan, lele sudah dapat dipanen. Hasilnya 40% lebih banyak dibanding cara konvensional. Tumbuh maksimal, hasil melimpah.

Udang : Aplikasi MaxiGrow pada Udang umur 2,5 bulan sudah mencapai size 20-25 di Tarakan- Kaltim

Sapi : Tumbuh dengan cepat dan sehat, ditandai dengan bulu yang bersih dan mengkilat yang menandakan sapi tersebut sehat.
Bukti, testimoni dan fakta menakjubkan lainnya dari keunggulan dan manfaat nyata dari MaxiGrow akan kami sampaikan dalam setiap acara temu tani dan penyuluhan.


CARA PENGGUNAAN

Campurkan 1 ltr MG dengan 100 liter air tanah, dan jangan mengencerkan dengan air ledeng / PDAM yang mengandung kimia. Penggunaan MG1 jangan dicampur pestisida atau pupuk kimia, dan tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia. Bila MG1 diaplikasikan dengan bahan kimia, beri tenggang 3 – 4 hari setelah menggunakan bahan kimia. Gunakan campuran MG1 dengan disiramkan atau disemprotkan.
Diamkan beberapa saat agar mikroba aktif (sekitar 10 – 15 menit) dan segera diaplikasikan.
Siramkan pada tanah sekitar perakaran atau pada tanamannya.
Semprotkan pada pakan ikan atau ternak, sebelum diberikan pada ternak.
Bahwa perpaduan MG1 dengan pupuk kimia / kompos/ kandang akan selalu dicari dan dibutuhkan petani karena sudah terbukti dan teruji (produktifitas maximal / optimal, produk bermutu tinggi dan berstandar organik)
PETUNJUK PENYIMPANAN POC MAXIGROW

Simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pupuk Organik Cair MaxiGrow dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Bila sedang tidak digunakan, botol harus tertutup rapat. Jika telah berbau busuk (tidak beraroma khas asam organic), sebaiknya tidak digunakan lagi.

Informasi mengenai MaxiGrow lebih lengkap, silakan hubungi :
Mazdimaz Leadmaksifriend
wa +60137111465
mail mazdimaz.maksiplus@gmail.com
web http://maksiplus-utama-indonesia.blogspot.com