PT. MAKSIPLUS UTAMA INDONESIA

PT. MAKSIPLUS UTAMA INDONESIA
Meningkatkan Kualitas Hidup Anda

Sabtu, 12 November 2016

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Smua ,.......
Persembahan dari PT Tani Solusi
Tani Solusi dengan bangga mempersembahkan sebuah produk inovasi teknologi bagi produktifitas pertanian dan hortikutura, perkebunan, peternakan dan perikanan. MaxiGrow adalah karya anak bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat. Sumbangsih MaxiGrow sebagai produk yang bertujuan memberikan stimulant bagi kesuburan tanah yang bekerja secara mikrobiologis atau bioteknologi, diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan yang menyangkut pertumbuhan maupun produktifitas hasilnya secara kuantitas maupun nilai ekonominya. Solusi Tani sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang sangat berpengalaman didalam industri pertanian di antaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT, MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT. Akan menjadikan MaxiGrow sebagai salah satu produk unggulan dibidang peningkatan produksi pangan. Dengan visi tetap menjadikan alam sebagai sahabat bagi kehidupan manusia yang hijau dan lestari. Buku ini disusun sebagai alat bantu bagi para network marketer yang tersebar di tanah air, serta referensi tambahan bagi pengguna pupuk MaxiGrow. Akhir kata, kami berharap buku panduan aplikasi pemupukan ala MaxiGrow ini dapat menjadi alat bantu yang memadai. Semoga bermanfaat.Sukses selalu untuk anda.
Terobosan Bagi Produktifitas Pertanian
Sistem pertanian kita dalam 40 tahun terakhir hanya mengandalkan peningkatan produktifitas dan kesuburan tanah dari kimia saja, padahal kesuburan tanah merupakan keseimbangan antara kesuburan fisika, kimia dan biologi. Akibatnya sekarang kesuburan biologi tanah / bahan organic merosot drastis dicirikan dengan kandungan humus tanah yang rendah (sekitar 1%). Pengembalian kesuburan biologi ini dapat dilakukan dengan penambahan kompos atau pupuk kandang. Namun demikian hal ini sulit dilakukan petani karena jumlah kompos atau pupuk kandang yang dibutuhkan jumlahnya besar (6 s/d 8 ton/ha/musim tanam).Tentu pengadaan kompos sebanyak itu sangat sulit bagi petani. Kalaupun ada, biayanya menjadi mahal, selain penggunanya tidak praktis. Disisi lain kebutuhan pupuk kimia (urea,sp36,KCL,dll) setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Data menunjukan kebutahan urea untuk lahan padi mengalami kenaikan 8,5% - 10% per tahun. Situasi ini diperparah dengan problematika sistem tata niaga dan distribusi pupuk, khususnya urea. Sehingga, setiap musim tanam selalu terjadi kelangkaan urea dan gejolak harga yang menyulitkan petani. Perlu diketahui bahwa dalam komponen produksi pertanian, pupuk menjadi factor penentu keberhasilan, yakni mencapai 55%. Dengan kendala sulitnya petani memperoleh suplai pupuk yang memadai, baik harga, jumlah, maupun ketepatan waktu, dibutuhkan suatu terobosan strategis ditingkat kebijakan pemerintah maupun inovasi teknologi.
Secara nasional Indonesia memiliki lahan dengan sebaran sebagai berikut: 12 juta hektar padi, 4 juta hektar jagung, 1 juta hektar kedelai, dan 2 juta lahan sayuran dan hortikultur. Belum termasuk lahan perkebunan rakyat berupa kakao, karet, sawit, tebu, tembakau, dan lain – lain yang semuanya menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam skala yang besar. Berangkat dari kondisi inilah sebuah riset mikrobiologi karya anak bangsa telah berhasil mengembangkan produk pupuk organic ramah lingkungan berbasis bioteknologi. MaxiGrow merupakan terobosan teknologi yang telah melalui beberapa tahapan uji coba meliputi : uji laboratorium, uji lapangan, dan uji efektifitas oleh lembaga – lembaga yang terakreditasi secara nasional yang diakui oleh Pemerintah RI. Produk ini memiliki kandungan bakteri penambat N2 secara asosiatif, mikroba pelarut P dan mikroba pendegradasi selulase.
Beberapa jenis mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah secara biologi antara lain :
Azospirillium, Azotobacter, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, , Mikroba Pendegradasi Selulasa, Hormon Tumbuh. Jenis – jenis mikroba tersebut dapat bekerja efektif secara maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia.
Sedangkan hormon tumbuh, memacu pertumbuhan dan jumlah anakan padi.
Peningkatan jumlah anakan. Penerapan teknologi ini pada padi sawah akan menghemat penggunaan pupuk kimia sebesar 40-60%.
Data juga menunjukan, pupuk ini mampu mengatrol kenaikan hasil panen antara 20–40% dari cara konvensional. Jika penggunaan teknologi ini secara massal, maka cita – cita swasembada pangan akan mudah tercapai. Dengan demikian tidak perlu lagi impor beras.
Tidak hanya pertanian. MaxiGrow juga telah teruji mampu meningkatkan produktifitas aneka perkebunan, tambak ikan, dan peternakan. Sebuah teknologi untuk kehidupan.
Rekam Jejak Teknologi Inovatif
MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan. Ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui penciptaan produktifitas pangan.
Selama dua dasawarsa lebih, sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai lahan pertanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatut diapresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.
Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi Indonesia.
Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur, untuk di uji coba.
Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk terus meningkatkan mutu produk.
Tahun 1986 – 1996
Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di laboratorium.
Dari berbagai mikroba yang terkumpul di adakan uji coba, mikroba mana yang paling baik, diantara mikroba yang lain.
Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul, yang dikemas dalam sebuah teknologi/formula campuran berbagai macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan
hasil pertanian. Memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian.
Tahun 1997
Dilakukan uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Uji lapangan ini merupakan pembuktian setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.
Tahun 1998
Dilakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon dan hasil yang paling obyektif oleh pengguna yaitu petani. Setelah dilakukan uji praktis oleh para petani di sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan manfaat dan keunggulan teknologi ini.
Tahun 1998
Mulai diproduksi secara masal dan dipasarkan di Indonesia.Setelah melalui masa penelitian selama 13 tahun, teknologi ini layak dipasarkan dan mulai diterima pasar secara luas.
Tahun 2011
Setelah sukses dipasaran di Indonesia secara bebas/konvensional, produk ini dengan New Teknologinya (MaxiGrow) berusaha melakukan penetrasi pasar yaitu melakukan pemasaran secara direct marketing. Adalah Solusi Tani, sebuah perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang berpengalaman di dalam industri pertanian diantaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT , MaxiPlus masuk dalam group perusahaan asuransi dan IT.
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :
 Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun
 Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)
 Aplikasi sederhana
 Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi
 Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun
 Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.
Zat Makanan Bagi Tumbuhan
Tumbuhan membutuhkan zat makanan layaknya makhluk hidup lain. Pada tumbuhan zat makanan yang diperlukan adalah unsur hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang di butuhkan tanaman untuk proses pertumbuhanya baik itu vegetatif maupun generatif. Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi tanaman. Jika unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak memenuhi atau kurang, maka tumbuhan tidak berkembang secara normal. Akibatnya, produktifitasnya juga rendah.
Pada dasarnya unsur hara tanaman digolongkan menjadi 2 golongan yaitu:
Unsur Hara Makro Dan Mikro.
Untuk hara makro terdiri dari primer (utama) dan sekunder.
Hara Makro Utama
Hara makro utama meliputi unsur:
N (Nitrogen), P (Phospat), dan K (Kalium).
Unsur – unsur ini merupakan makanan pokok bagi tumbuhan.
Nitrogen(N), zat yang berfungsi sebagai penyusun asam amino dan protein pada tumbuhan, dan diserap dalam bentuk ion NH4+ dan NO3-, sehingga unsur N tersebut dapat membantu proses pertumbuhan tanaman.
Phosphor (P), zat yang berperan dalam merangsang pembuahan dan pembungaan, sekaligus memberikan rangsangan untuk pertumbuhan akar dan pembentukan biji.
Sedangkan Kalium (K) berfungsi mengatur keluar masuknya zat, sehingga proses fotosintesa dan respirasi dapat berlangsung. Selain itu unsur kalium juga mampu meningkatkan kekebalan tanaman. Hara Makro Sekunder
Hara Makro Sekunder Hara Makro Sekunder meliputi unsur :
Ca (Calsium), Mg (Magnesium) dan S (Sulfur).
Magnesium (Mg), zat yang berfungsi mengaktifkan enzim yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, enzim pernafasan. Mg juga berperan sebagai katalisator, kofaktor dan penyusun protein. Sementara Sulfur (S), zat yang juga disebut dengan belerang ini memiliki manfaat untuk menyusun asam amino, protein dan vitamin. Dengan terpenuhinya hara makro sekunder maka tumbuhan akan tumbuh lebih sehat dan seimbang.
Hara Mikro
Hara Mikro diantaranya terdiri dari:
Boron (B), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Natrium (Na) Dan Aluminium (Al).
Masing – masing unsur hara ini memiliki peranan yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Jika ada tanaman yang kekurangan salah satu unsur, maka metabolismenya pasti akan terganggu. Jadi, untuk mengetahui kandungan hara perlu dilakukan analisa tanah dan tanaman. Sedikitnya terdapat 60 jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan 16 unsur atau senyawa di antaranya merupakan unsur hara esensial yang mutlak dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhanya. Kekurangan hara bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, menimbulkan penyakit, dan bisa menyebabkan tanaman mati.
Dari 16 unsur hara, 3 diantaranya ketersediaanya di alam melimpah. Ketiga unsur tersebut adalah Karbon (C), Hidrogen (H) Dan Oksigen (O).
Ketiganya dapat diperoleh bebas dari udara. Kebutuhan air dapat diperoleh dari tanah dan dari air penyiraman. Sedangkan unsur hara yang lain karena ketersediaanya terbatas biasanya ditambah dengan pupuk.

Unsur hara bisa dibagi menjadi 2 bagian utama: unsur hara makro dan mikro.
UNSUR HARA
1.Nitrogen (N) Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhanya terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun dan dan batang. Nitrogen (lebih dari 70% volume udara terdiri dari nitrogen) juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau daun dan klorofil. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, kerdil, daunnya menguning dan kering.
2.Phosphor/ Fosfor(P) Berguna untuk pembentukan akar, sebagai bahan dasar protein, mempercepat batang tanaman, meningkatkan hasil biji – bijian dan umbi – umbian. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi. Kekurangan fosfor menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan akar tidak baik dan pertumbuhan cabang dan ranting meruncing.
3. Calsium/Kalsium(Ca) Berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kalsium juga berguna untuk menghilangkan (penawar) racun dalam tanah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh.
4. Sulfur/Belerang(S) Membantu tanaman dalam membentuk bintil akar, pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Sulfur merupakan unsur penting dalam pembentukan berbagai jenis asam amino. Kekurangan sulfur/belerang menyebabkan daun muda berubah warna menjadi hijau muda, mengkilap agak keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kubing, tanaman akan tampak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
5.Magnesium(Mg) Membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak, magnesium juga membantu proses transportasi fospat dalam tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk dan bagian diantara jari – jari daun tampak tidak berwarna.
6.Kalium(k) Membantu pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit, kekeringan dan udara dingin.
UNSUR HARA MIKRO
1. Chlor (Cl) Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman tembakau, kentang, kapas, kol, sawi, dan tanaman sayuran. Kekurangan chlor akan menyebabkan produktivitas tanaman rendah.
2. Fero/Besi(Fe) Berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning kemudian berguguran.
3.Mangan(Mn) Bermanfaat dalam proses asimilasi dan berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman.
Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman hortikultura seperti sayuran.
4. Cuprum/Tembaga(Cu) Bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan klorofil dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim tanaman. Kekurangan tembaga pada media tanam akan menyebabkan ujung daun layu.
5.Boron(Bo) Merupakan zat yang banyak manfaatnya, boron membawa karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman, boron juga bermanfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalium dan berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif selain itu juga meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah – buahan.
6.Molibdenum(Mo) Berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara, juga berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae.
7. Zinc/Seng(Zn) Mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering bahkan bisa mati.
Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan.
Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefinisikan sebagai senyawa organic bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasikan 5 tipe utama hormon pertumbuhan yaitu:
auksin, sitokinin, giberelin, asam abisat dan etilen.
Hormon pertumbuhan yang terdapat di dalam pupuk hayati MaxiGrow adalah jenis Sitokinin, Giberelin, Dan Auksin atau IAA (Indole Acetic Acid), yaitu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
IAA ini berfungsi sebagai hormon pengembangan sel yang struktur kimianya menyerupai asam amino triptopan.
Jika diberikan IAA pada tanaman, pertumbuhanya akan cepat dan juga dapat mempercepat pembentukan rambut akar, memperpanjang akar dan pertumbuhan batang serta daun.
Mengapa Tumbuhan Memerlukan Pupuk?
Meski secara ilmiah tanah telah menyediakan unsur hara makro dan mikro sebagai makanan pokok bagi tumbuhan, tetapi karena unsur hara ini diserap oleh tumbuhan dari hari ke hari maka unsur hara ini semakin berkurang dan tanaman semakin tidak subur. Unsur – unsur hara dalam tanah seringkali tidak mencukupi kebutuhan tanaman.
Setiap kali di budidayakan, tanaman akan menyerap terus menerus unsur hara dari tanah. Manakala tanaman dipanen, unsur hara dalam tanah pun ikut terangkut dan terkuras.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, diperlukan masukan dari luar berupa pupuk. Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena hanya tersedia
sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali di tanah tempat bertanam. Selama 40 tahun lebih petani Indonesia mengenal dan telah mempraktikkan pemupukan dengan pupuk kimia yaitu Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk KCL, serta NPK Atau Pupuk Majemuk. Pupuk Urea mengandung N (Nitrogen) sebanyak 46%. Manfaat pupuk urea ini jika diberikan ke tanaman maka unsur hara nitrogen dalam tanah cukup, karena nitrogen merupakan unsur hara makro primer yang sangat dibutuhkan tumbuhan.
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif.
Bersama fosfor(P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pupuk TSP (Triple Super Fosfat) mengandung unsur P (Fosfat) 40 s.d 47%.
Pupuk ini untuk memberi unsur hara fosfat dalam tanah. Fosfor(fosfat) merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetic tanaman.
Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga dan buah. Pupuk KCL mengandung 48 s.d 60% K20 (Potasium Klorida).
Pupuk ini untuk menambah unsur hara potasium klorida. Selain pupuk diatas ada juga pupuk kimia yang diberikan untuk memberikan lebih dari satu unsur hara, biasa disebut pupuk majemuk (compound fertilizer) misalnya pupuk NPK (nitrogen posfat dan kalium) yang diberikan untuk menambah 3 unsur hara pada tanah. Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, akumulasi, translokasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Sebelum ditemukan teknologi pupuk kimia (pupuk anorganik) manusia sudah mengenal pupuk alami organik yaitu pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk kompos yang berasal dari daun – daunan yang membusuk.
Kehadiran MaxiGrow merupakan jawaban akan kebutuhan pupuk hayati yang sangat penting bagi kesuburan (jangka panjang) dan keseimbangan tanah.
Info Lanjut chat/wa +601136508072

Tidak ada komentar: